TEBING BREKSI
Bertahun-tahun bukit kapur
di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan itu, menjadi sumber mata
pencaharian warga. Mereka menambang dan memperoleh pendapatan dari sana. Tapi
mulai tahun lalu, penambangan tersebut dihentikan.
Larangan pemerintah, ternyata tak memutus kreativitas
warga. Melihat tebing bekas penambangan, warga sekitar punya ide lain. Ide
muncul, tatkala melihat bekas-bekas galian meninggalkan gurat-gurat yang indah.
Perpaduan warga putih berkilau semburat kuning dan coklat dalam bidang tebing
yang begitu luas, memberikan panoramic yang menarik. Larangan pemda ini muncul,
setelah sejumlah peneliti melakukan kajian. Hasilnya, batuan kapur breksi
disana ternyata adalah endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran.
Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan. Sama halnya
dengan keberadaan Gunung Api Purba Nglanggeran, Candi Ijo, Situs Ratu Boko dan
sebagainya.
Merujuk pada tulisan Prasetyadi, di lokasi ini terdapat
singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk morfologi bukit. Oleh
penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m.
Kehadiran batuapung ini
membuktikan dengan sangat meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil
letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan semacam ini banyak dijumpai mulai dari
perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah Wonogiri dan dengan ketebalan
antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa Semilir, di Kecamatan
Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir.
Formasi ini, secara
stratigrafi (urutan perlapisan), berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi
yang luas dan dengan ketebalan yang besar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir
ini dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar
sekitar 20 juta tahun lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan
Toba Volcano. Oleh karenanya formasi ini disebut sebagai hasil super eruption
dari Semilir Volcano (Smyth et al. 2005).
Dari Lava Bantal Berbah
yang berada di bawah menuju ke Formasi Semilir yang berada di atasnya, berarti
kita melihat bukti perkembangan suatu busur gunungapi yang pada awalnya
ditandai dengan volkanisme ‘monogenesis’ (hanya menghasilkan satu lelehan lava)
di bawah laut, kemudian berkembang menjadi volkanisme ‘poligenesis’ yang
menghasilkan gunungapi strato (terdiri dari perselingan lava dan
volkaniklastik), dan dipuncaki dengan peristiwa super eruption Gunungapi
Semilir.
Formasi Semilir ditumpangi
oleh Formasi Nglanggran, yang lebih muda yang terdiri dari breksi andesit dan
sedikit lava andesit. Hadirnya Formasi Nglanggran menunjukkan bahwa setelah
terbentuk hamparan luas hasil letusan katastrofis Gunungapi Semilir, kemudian
disusul dengan tumbuhnya gunungapi strato baru, yakni Gunungapi Nglanggran.
Saat ini, Tebing Breksi
atau yang lebih dikenal dengan Taman Tebing Breksi, benar-benar sudah
ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Prasasti ditandatangani langsung oleh
Gubernur DIY Sri Sultan HB X Mei 2015.
Semula, warga setempat
hanya tahu bahwa tebing mengandung material breksi yang merupakan salah satu
bahan bangunan. Melihat kondisi alamnya, sejumlah peneliti mencoba menggali
ba-tuan untuk diuji di laboratorium. Hasilnya, cukup menghebohkan.
Dari situ lah warga mulai
sadar akan potensi alam kawasan tersebut. Apalagi, jumlah pengun-jung yang
datang ke tempat tersebut cukup banyak. Dari waktu ke waktu, pengunjung terus
bertambah jumlahnya.
Menuju
Tebing Breksi:
Dari Prambanan menuju ke
wisata tebing berjarak sekitar 7 km. Letaknya sebelum Candi Ijo. Jika dari arah
Jogja, ada jalur yang lebih cepat. Sampai di pertigaan Piyungan, anda bisa
berbelok ke kanan. Lurus saja sampai menyeberang ruas jalan Prambanan-Piyungan.
Dari sini ikuti papan penunjuk arah ke Candi Ijo. Di sebelah kiri jalan, nanti
aka nada spanduk bertuliskan wisata Tebing Breksi.
Potensi:
Dari atas bukit pandangan
sangat leluasa ke segala arah. Di sebelah barat, terpampang bandara berikut
landan pacu pesawat yang terlihat begitu mungil. Juga jalur KA yang panjang tak
berujung. Di sebelah utara, terlihat Merapi, Merbabu dan Prambanan yang megah.
Sedangkan di sisi timur dan selatan, terlihat alur sungai yang menembus bukit
serta perkampungan warga dan hijaunya alam yang masih lestari.
Jika anda dating pagi buta, maka sempat menyaksikan
keluarnya sang surya. Sebaliknya bila sore hingga petang, Anda akan menjadi
saksi datangnya malam.
Lokasi ini juga dekat dengan Candi Prambanan, Situs Ratu
Boko, Candi Ijo, Candi Barong. Kalau ingin lebih maksimal, sebaiknya datang
pagi hari sehingga bisa berkeliling ke destinasi lain di sekitarnya.
Prasasti
Tlatar Seneng:
Tlatar Seneng adalah
tempat pertunjukan budaya yang berdiri di tanah kosong yang berada di area
Tebing Breksi (sering disebut Taman). Kebetulan dari pagi sampai (rencananya)
malam Tlatar Seneng menampilkan berbagai macam seni.
Tips:
1.
Kenakan alas kaki
yang nyaman dan tidak licin, serta aman untuk lantai berbatu.
2.
Sebaiknya bekali
juga dengan kamera yang memadai, dan sedikit perbekalan. Khususnya air minum
3.
Jika ingin
melewatkan siang, jangan sampai ketinggalan penutup kepala karena panasnya
cukup terik. Tapi karena diatas angina cukup kencang, jangan lupa tutup kepala
harus dalam posisi bertali.
4.
Fasilitas masih
minim, belum ada kamar mandi, toilet, tempat sholat dan bahkan tempat sampah.
Jadi ada baiknya pengunjung menyesuaikan dengan keadaan. Terlebih dalam hal
membuang sampah. Supaya lingkungan tetap terjaga bersih.
Tiket
Masuk:
Gratis. Hanya perlu tiket parkir Rp 2.000.
Info
:
1.
Saat liburan, Minggu
dan sabtu pengunjung biasanya lebih ramai. Sehingga yang ingin leluasa
menikmati Tebing Breksi ada baiknya memilih hari lain supaya lebih nyaman.
2.
Saat jalanjogja.com
ke lokasi, jalan menuju puncak bukit masih setapak. Sehingga disarankan
pengunjung ekstra hati-hati. Semoga kedepan jalan ke puncak lebih aman dan
baik, karena masih dalam pengembangan oleh warga sekitar.
3.
Secara umum kawasan
ini aman. Warga sekitar cukup peduli, sehingga saat ramai mereka akan
berdatangan untuk ikut memantau situasi dan keamanan
4.
Hampir setiap hari
ada wisata otomotif, terutama off road
5.
Kedepan akan
disiapkan lokasi wisata outbond
No comments:
Post a Comment